Bismillah,
Anakku, maafkan Umma yang terkadang masih belum bisa sabar dalam mengurusmu, yang kadang marah dan bermuka masam di hadapanmu. Umma malu ketika semua itu Umma lakukan, balasmu malah tersenyum, bahkan tertawa. Duhai, salah apa bayi lucu yang jelas-jelas tak berdosa ini? Umma menyesal dan merasa amat bersalah. Tapi esok lusa, lagi-lagi terulang. Maafkan Umma, nak…
Hari-hari yang berlalu sejak tangis pertamamu di dunia, malam-malam yang terasa berat dan panjang, rengekan, tangisan, kotoran, cucian dan segala hal tentangmu, pada akhirnya bisa terlewati dengan perasaan yang melegakan. Hari-hari Umma kini penuh dengan rasa syukur karena kehadiranmu.
Maryam, semua kebaikan yang terkadung dalam namamu adalah doa-doa yang Umma dan Abah panjatkan kepada Allah atas dirimu.
Maryam, anakku sayang… Suatu hari ketika kau membaca tulisan ini, ketahuilah, nak, bahwa kami begitu bersyukur karena Allah hadirkan dirimu di antara kami. Semoga engkau pun demikian.
Yang mencintaimu,
Umma dan Abah
Tangerang, 16 Januari 2020